Watu “PASUWENGAN”
Jenis : Monumen dan tempat bersejarah
Periode / Tahun : 1700
Keletakan :
– Jalan :
– Dusun / Kampung : Kelurahan Kakaskasen Tiga
– Kecamatan : Tomohon Utara
– Kota : Kota Tomohon
– Provinsi : Sulawesi Utara
– Astronomis : 01 0 19….’LU ; 124 0 50….’BT ;
Latar Sejarah
Watu Pasuwengan adalah sebuah tempat penyembahan dan persembahan masyarakat jaman dahulu kala. Diperkirakan di Watu Pasuwengan ini adalah tempat lahirnya Toar (leluhur dan orang pertama Minahasa). Tempat ini dikisahkan sebagai tempat pertemuan masyarakat dengan para Pemimpin Besar (Tonaas Wangko) dan Tonaas Walian. Juga menjadi tempat penyucian diri dari Karema, Toar dan Lumimuut (legenda Minahasa) dan para Tonaas (Pemimpin Pemerintahan / Agama Suku)
Deskripsi
Watu Pasuwengan adalah sebuah Batu Alam yang berbentuk sebuah wadah dan dijadikan Mezbah atau upacara pembakaran. Disekitar Watu Pasuwengan terdapat 4 (empat) buah batu penjuru angin. Di sebelah utara adalah tempat duduk Waraney (Hulubalang). Disebelah timur dan barat terdapat tempat duduk Walian (Pemimpin Agama Suku). Di sebelah selatan adalah Watu Sumanti. Terdapat juga sebuah batu yang tingginya mencapai 2,16 meter sebagai tempat dilaksanakan upacara mengorai. Tempat ini dianggap sangat keramat sehingga tidak sembarangan orang datang ke tempat ini, kecuali akan melaksanakan upacara ritual. Letak Watu Pasuwengan adalah di belakang Gedung Bukit Inspirasi, kurang lebih 200 meter ke arah timur melalui jalan setapak.
Luas Bangunan : bervariasi
Luas Lahan : ± 49 M 2
Status Kepemilikan : Milik Penduduk
Pengelola : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Tomohon
Batas-batas :
– Utara : Perkebunan rakyat
– Timur : Perkebunan rakyat
– Selatan : Perkebunan rakyat
– Barat : Perkebunan rakyat / jalan setapak