Gereja Tua “SYALOM” Tumatangtang
Jenis : Gedung Peribadatan
Periode / Tahun : 1850
Keletakan :
– Jalan : Jl. Raya Tomohon
– Dusun / Kampung : Kelurahan Tumatangtang
– Kecamatan : Tomohon Selatan
– Kota : Kota Tomohon
– Provinsi : Sulawesi Utara
– Astronomis : 01 0 17.842 ‘ LU ; 124 0 49.389 BT ;
Sejarah
Gedung Gereja ini dibangun tahun 1850 oleh Misionaris Nederlandsche Zendeling Genotschaap (NZG) Nicolaas Philip Wilken. Setelah beberapa waktu gedung ini berubang fungsi menjadi Rumah Kediaman Residen Manado yang waktu itu dijabat oleh Residen A.F.J. Jansen dan oleh Misionaris NZG lainnya. Nicolas Graftland (Seorang Tokoh Pendidikan)n mengembalikan fungsi gedung menjadi tempat peribadatan (gereja).
Deskripsi
Gedung ini dibangun dengan arsitektur Belanda. Dindingnya terdiri dari bambu anyam dilapisi beton dan tiang-tiang peyangga terdiri dari kayu. atapnya terbuat dari seng (aslinya sirap) dan plafonnya dari bahan handboard. Gedung ini 90% masih asli dan belum pernah dipugar, kecuali bagian atap. Di dala gedung terdapat 1 (satu) buah lonceng dan 2 (dua) buah lampu terbuat dari kuningan.
Luas Bangunan : 24 x 12 meter
Luas Lahan : 50 x 40 meter
Status Kepemilikan : Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM)
Pengelola : Badan Pekerja Majelis Jemaat GMIM Tumatangtang
Batas-batas :
– Utara : Jalan Kelurahan
– Timur : Jalan Raya Tomohon – Sonder
– Selatan : Jalan Kelurahan
– Barat : Jalan Kelurahan
lampu kuningan yang ada di gereja ini ada 5 (lima): 4 lampu kecil dan 1 lampu besar yang ada di tengah.
iya..betul ada lima, bangga sekali pernah besar di lingkungan gereja itu
thaks gan infonya, bisa jadi referensi sejarah ni buat indonesia….
Cerita sejarahnya tidak benar demikian. Gedung ini dibangun oleh masyarakat atas perintah Kepala Distrik Mayoor Herman Carl Waworoentoe untuk Loji (pasanggrahan), tempat pejabat menginap. Ketika Residen A.J.F.Jansen berkunjung, ia memerintahkan Loji dipakai gereja, sebab Sarongsong dekat Tomohon. Jadi pejabat yang berkunjung cukup menginap di Tomohon.